Arief Rahman,PPL.,TH. tunjukan miniatur caplak jajar legowo dua.

TENJOLAYAR – Padi merupakan komoditas strategis dalam pembangunan subsektor tanaman pangan, dan berperan penting terhadap pencapaian ketahanan pangan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada dan swasembada berkelanjutan komoditas padi.

Bentuk perhatian dan upaya yang telah dilakukan pemerintah antara lain yaitu diseminasi teknologi PTT, salah satunya adalah tanam jajar legowo dan berbagai bentuk bantuan baik alsintan maupun sarana produksi seperti pupuk dan benih padi.

Pada musim tanam MT I bulan Nopember 2016 – Maret 2017 petani Desa Tenjolayar secara serentak menerapkan sistem tanam jajar legowo 2.

Yang diperkirakan pada musim tanam sebelumnya hanya sekitar 35% petani yang terbiasa menanam dengan sistem legowo, musim tanam sekarang meningkat mencapai 70 %.

Karta, salah seorang sesepuh tani di Blok Kubangsari Desa Tenjolayar Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka yang sekaligus ketua kelompok tani Kubang mengungkapkan “musim tanam tahun ini kami sepakat untuk menerapkan masing2 petani jika memiliki 2 petak sawah, yang satu petak harus tanam dengan jajar legowo 2”

Kesepakatan penterapan jajar legowo itu dilakukan bersamaan dengan pembagian benih bersubsidi yang dihadiri oleh Wawan Mulianto,Ace Kurniadi (perangkat desa) serta Penyuluh Pertanian Wilbin dan babinsa.

untuk mendukung hasil kesepakatan itu, Karta sebagai ketua berinisiatif membuatkan caplak legowo sebanyak 5 unit yang upah pembuatannya dari uang kas, agar alat ini dpt dipergunakan oleh anggota pada saat melakukan penanaman.

Mustopa salah seorang petani, mengatakan jajar legowo sulit untuk diterapkan karena para ibu-ibu yang menanam merasa pusing pada saat menyisipkan tanaman karena tidak ada garis pemandu.

Di lain kelompok yang masih di wilayah desa Tenjolayar, Maman sebagai ketua kelompok tani Candra Blok Langensari, mengatakan setiap panen dari sawahnya yang selalu menggunakan legowo ada beda dua karung (1 kuintal) dari pada menggunakan sistem tegel waktu dulu. Senada juga disampaikan Arief Rahman,PPL.,TH. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Jum’at (03/03/2017) di ruang kerjanya  Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Cigasong yang senantiasa mendampingi para petani dengan sungguh-sungguh demi keberhasilan ketahanan pangan di Kabupaten Majalengka khususnya umumnya untuk semua petani di seluruh Indonesia untuk senantiasa menggunakan teknologi tepat guna pertanian supaya hasil panen lebih meningkat. (Di2)