Photo bersama usai melaksanakan kegiatan pelatihan.

Photo bersama usai melaksanakan kegiatan pelatihan.

TENJOLAYAR – Senin (29/08/2016) bertempat di Sanggar Pesona Budaya BP3K Kecamatan mengadakan Pelatihan Penumbuhan dan Pengembangan KEP yang diikuti oleh 20 orang yang didalamnya termasuk pengurus dan anggota KUB KWT Pesantren Terpadu Blok Kubangsari Desa Tenjolayar. Narasumber mendatangkan dari BP4K Kabupaten Majalengka dan pengusaha olahan yang sudah berhasil dari wilayah kecamatan Cigasong serta dihadiri Perangkat Desa Tenjolayar.

Nining Djuhaeningsih,SP.selaku supervisor program mengatakan dalam sambutannya mewakili Kepala BP3K Cigasong  “Sebagaimana tertuang dalam juklak program pengembangan SDM pertanian dan kelembagaan petani diarahkan untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha dan posisi tawar petani. Pengembangan ini dilakukan dengan memberi peluang bagi kelompok petani atau gapoktan yang telah memulai melakukan kegiatan usaha produktif sehingga kelembagaan petani dapat berfungsi sebagai unit penyedia saprodi ,unit usaha pengolahan,unit usaha pemasaran dan unit usaha keuangan mikro. Melalui program kelembagaan petani menjadi kelembagaan ekonomi petani ,pelaku utama diorganisasikan dan ditingkatkan kemampuannya melalui pengembangan kapasitas manajerial ,kepemimpinan dan kewirausahaan agar mampu menjadi wirausaha agribisnis yang handal.”

Pada tahun 2016 penumbuhan KEP dilaksanakan di KUB KWT Pesantren Terpadu Blok Kubangsari Desa Tenjolayar yang sebelumnya telah di identifikasi  oleh tim pelaksana kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan KEP BP3K Cigasong.

Dari hasil identifikasi didapatkan  bahwa KUB KWT Pesantren Terpadu ini telah melakukan kegiatan usaha di bidang pengolahan hasil pertanian yaitu  pembuatan noga kacang dan noga kelapa , pada saat musim melinjo mereka juga memproduksi emping melinjo .

Dari hasil monitoring dilapangan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh KUB KWT Pesantren Terpadu antara lain belum baiknya cara pengemasan ,label,belum memiliki kemitraan usaha, penguasaan strategi pemasaran masih kurang dan belum memiliki badan hukum.

Diharapkan setelah menerima pelatihan ini dapat meningkatkan produksi dan kwalitas hasil pengolahan dapat bersaing dengan hasil produksi dari produsen lainnya. (Arif Rahman ST PPL TH –BP3K Cigasong )