Didi SardiKetua Posluhdes Mekarlayar Desa Tenjolayar meninjau salah satu Rumah Burung Hantu milik salah seorang petani.

Tenjolayar – Senin (10/06/2019) ada yang asing di lahan pertanian areal Salado di Blok Langensari Desa Tenjolayar Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka , menjulang tinggi sebuah kotak mungil yang disangga dengan sebatang bambu di areal tanaman padi milik salah seorang warga.

Didi Sardi-Ketua Posluhdes Mekarlayar Desa Tenjolayar Kecamatan Cigasong yang menjadi pioneer pembuatan Rumah Burung Hantu (Rubuha) di Desa Tenjolayar, mengatakan dengan pembuatan rubuha diharapkan dapat meminimalisir potensi serangan tikus. Pencegahan hama tikus dengan metode tradisional tersebut memang membutuhkan waktu cukup lama, namun hasilnya diharapkan dapat efektif. ”Kalau melihat daerah lain pembuatan rubuha ini cukup efektif untuk mencegah hama tikus. Ini merupakan proses alami, tahap awal saya memberikan informasi kepada para petani untuk berusaha menangkal hama terutama tikus dengan cara alami,walaupun usaha ini memerlukan waktu yang cukup panjang,” jelas dia.

Dia berharap dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Desa, Dinas Pertanian kelompok tani di wilayahnya dapat menambah rubuha yang lebih banyak lagi. Lahan pertanian di wilayahnya secara keseluruhan seluas 55 hektare dengan jumlah kelompok tani sebanyak 4 kelompok. Menurutnya dibeberapa lahan pertanian di setiap desa  wilayahnya rawan terserang hama tikus. ”Hampir semua lahan pertanian di desa ini rawan, karena diareal sawah masih banyak tanggul yang diberesi menggunakan batu kosong tanpa aduk dan rerimbunan sehingga dapat dipakai untuk bersarangnya tikus” lanjutnya.

Arief Rahman SP – Penyuluh Pertanian Desa Tenjolayar dari Balai Penyuluh Pertanian kecamatan Cigasong memberikan semangat  pembuatan rubuha  untuk mendukung program ketahanan pangan. Sehingga tanaman padi warga setempat dapat terhindar dari organisme pengganggu tanaman (OPT) berupa tikus sehingga hasil produksi dapat tetap terjaga.

“Musuh alami tikus adalah ular dan burung hantu (Tyto alba). Kami mendukung upaya pembasmian hama tikus secara alami melalui pengembangan burung hantu dan penanaman tumbuhan refogia.Diharapkan serangan hama tikus dapat dikendalikan,hal ini merupakan salah satu  upaya pengendalian secara PHT,” katanya.